-->

KEMERDEKAAN SEMU

KEMERDEKAAN SEMU
Semu

Jerih payah setiap perjuangan telah terbayar dengan darah dan air mata
Menimba derita ditengah perjuangan kemerdekaan
Menahan perih dan sakit rasanya meraih perjuangan


Darah telah bercucuran di atas tanah bumi pertiwi
Tanah dan bumi ini menjadi merah dalam cucuran darah para pejuang
Terponggoh sayup mayat-mayat berserakan di atas tanah


Langit ini kembali menangis melihat para pejuang yang tergopoh ditanah
Hujan pun kini semakin membasahi bumi pertiwi
Darah dan air hujan kini bercampur menjadi satu


Perjuangan ini belumlah berakhir sampai detik darah penghabisan
Perjuangan ini adalah awal dari sebuah tanda kemenangan
Kenyataan pahit bukanlah penghalang dalam perjuangan

Kini mulai terlihat secerca cahaya kemerdekaan dalam bayangan
Pahlawan kini tersenyum bahagia melihat bumi pertiwi dalam senyum
Kemerdekaan akhirnya dapat diraih dalam genggaman

Namun sayang kemerdekaan itu semua adalah semu belaka
Bagimana tidak kemerdekaan itu hanyalah sebagai permainan
Permainan dari para penjajah di luar sana


Mencoba merebut kembali dengan cara licik pemikiran
Jika dulu mereka menjajah dengan bedil
Cukuplah sekarang kita di jajah hanya dengan perang pemikiran


Pemikiran yang menjauhkan manusia dari tuhan
Pemikiran yang menjauhkan peran agama dan negara
Kini hancur terurai segala kemerdekaan yang telah tercapai


Hilang dalam rusaknya pemikiran-pemikiran yang banyak menyimpang
Penyimpanngan yang hanya menghasilkan perpecahan dan bukan persatuan
Ummat kini dirampas kemerdekaannya dengan aturan selain tuhan


Rusaknya pemuda ini tanda dari sebuah penjajahan dari pemikiran
Rusaknya ekonomi ini adalah tanda dari rusaknya pemikiran
Pemikiran hanya mengarah pada keuntungan dan kekuasaan


Bersyukur adalah jalan terbaik untuk mengenang jasa pahlawan
Namun hal itu belumlah cukup untuk mencapi semuanya

Saatnya bangkit melawan dari kemerdekaan semu menuju kemerdekaan hakiki

Pengarang : Edi Surya Nurrohim

HILANGNYA JEJAK PAHLAWAN

HILANGNYA JEJAK PAHLAWAN
Pahlawan

Jejak-jejak pahlawan kini memudar oleh jaman
Remuk setiap jeri payah dalam kungkungan
Hancur lembur karena kesalahan dan tindakan


Cengkraman asing yang kian tajam menghujam
Bila dulu kitta di jajah dalam bentuk tembakkan
Kini tak seperti apa yang dulu dibayangkan


Kini bangsa ini kian larut dalam penjajahan ideologi pemikiran
Nampaknya negeri ini makin lemah loyo
Sempoyongan tak tahu kemana arah dan tujuan


Tak ada lagi kini pahlawan dalam pembebasan keterkekangan
Kini yang muncul hanyalah pahlawan kesiangan
Rusaknya generasi muda masa kini mebawa sejarah dalam runtuhnya perjuangan


Kemana pahlwan negeri ini
Apakah pahlawan telah hilang dan bermunculan dalam televisi
Carut marut negeri ini tanpa adanya pahlwan


Negeri ini serasa seperti negeri dongeng saja
Semua pahlawan hanya muncul ketika cerita dongeng di bacakan
Mungkin pahlawan kita seedang lelah


Ataukah mungkin pahlawan kita sedang terlelap tidur dalam senyapnya malam
Melangkah jauh untuk melihat asa kedepan
Namun belum ada sedikitpun  gerakan dalam peerlawanan


Ah  apakah mungkin pahlawan kita sekarang  bayaran
Oh kian malangnya negeri ini semakin terseok-seok dalam penjajahan pemikiran
Maafkan kami yang telah merelakan negeri ini di jajah duhai pahlawan terdahulu


Maafkan kami telah menyiakan perjuangan masa lalu
Maafkan kami duhai pahlawan kami telah berkhianat kepadamu
Dulu engkau beri kami dengan air susu


Kini kami mebalasmu perjuanganmu dengan air tuba
Sungguh malu kami melihat ketidak berdayaan ini
Sungguh malu kami mengucap pada anak cucu
Negeri ini belum merdeka, dan negeri ini semakin terjajah


Pengarang : Edi Surya Nurrohim


PENGORBANAN

Tembakan bedil ternyata tak pernah membuat engkau gentar
Melayang melesat sampai membuat engkau terkapar
Seruan jihad telah mengobarkan semangat perjuangan

PENGORBANAN
Pahlawan

Menembus batas-batas kenormalan
Bertempur demi sebuah tujuan mulia
Bersatu dalam dekapan ukhuwah islamiyah


Berjuang dan menyeru demi tegaknya islam
Yang akan membawa pada sebuah kemuliaan
Pengorbananmu adalah cambuk bagi kami untuk terus menentang


Menentang segala perbudakan dan penindasan yang berada di hadapan
Jihadmu hanyalah mengaharap ridhonya
Karena nyawamu telah dibeli olehnya dengan syurganya


Terus melawan kekufuran karena engkau sadar ajarannya adalah kebenaran
Ajaran yang akan membawa pemeluknya kepada kemuliaan
Pengorbananmu tak pernah bisa terbalaskan wahai pahlawan


Kukirimkan lantunan doa semoga engkau tenang
Tenang dan tabah dalam menghadapi segala cobaan.


Pengarang : Edi Surya Nurrohim