Senja semakin
menguning membawa diri dalam hening
Terlepas dalam lelap menunggu bertahan dalam lelap
Serasa semua yang terasa hanya mimpi
Kini engkau telah kembali di ufuk dalam peraduan
Menghamba hanya seorang diri
Memikul beban lelah yang tak pernah di rasa
Ibu terima kasih atas ketulusan
Ibu terima kasih atas kasih sayang
Ibu terima kasih atas segala pengorbanan
Bagaimana mungkin kami bisa lupa
Kami hanyalah seorang yang tak pernah mampu membela
Kami hanyalah seorang yang tak pernah bisa merasa
Engkau beri segalanya
Namun kami hanya memberikan sisa
Senandung doa yang tak pernah lepas dari tiap pandangan
Melabuh bersama diri dalam ketaatan
Terima kasih ibu jiwa dan raga yang selalu kau jaga
Kasih sayang yang tiada tara dalam kehidupan
Mungkin aku takkan mampu bertahan dalam kesendirian ini ibu
Disaat semua telah tiada.
Namun kini kusadar ibu, engkau beri kami jalan menuju iman
Membawa titik terang dalam peradaban
Mengikis serpihan ditengah keterasingan jaman
Jasamu yang sampai saat ini tak pernah bisa terbalas
Maafkan atas segala kesalahan kami padamu duhai ibu
Langkah demi langkah kami jejaki
Namun tak pernah kami bertemu orang seperti engkau duhai ibu
Ya mungkin ini hanyalah sebuah anomali kehidupan
Dimana semua jalan hidup serasa tak sepadan
Mengurai bersama
datangnya awal kejengahan
Biduk-biduk tak mampu lagi merasa
Hati kecilpun seolah tak mau berkata
Pengarang : Edi Surya Nurrohim
0 komentar:
Post a Comment
Diharap untuk berkomentar menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung SARA dsb...