Warnamu mencolok membuat mata jadi tertarik melirik
Tubuhmu tipis terbuat dari kertas
Terkadang menjadi lusuh karena berpindah tangan
Engkau mudah robek dan mudah juga terbakar
Wujudmu manis namun tak seperti yang kelihatan
Kau hanyalah bagian dari sebuah konspirasi dunia
Engkau pasang gambar tokoh pejuang dalam dirimu
Engkau tak sedikitpun menghargai perjuangannya
Bukannya berkembang perekonomian kini justru anjlok
karena engkau
Gayamu selangit namun aksimu hanyalah sedikit
Rupiah kini telah menjadi mata uang indonesia
Namun kini hanyalah masalah yang di ciptakan
Kian hari rupiah semakin anjlok bagaikan air terjun
Semakin melorot kelevel terendah dalam sejarah peruangan
Semakin mencekik menciptakan jurang kemiskinan
Semakin melebar membuat kesenjangan makin meradang
Rakyat kian menjerit dan semakin tercekik
Rupiah kini tak punya harga diri lagi dalam semua ekomoni
Rupiah hanyalah kertas yang tak punya harga jika telah
rusak
Jangan terlena oleh bujuk rayu manisnya yang telah
membuat sengsara
Rupiah bagaikan rubah berbulu domba penipu perekonomian
indonesia
Harga-harga semakin melambung dan tak terkendali
Pengahasilan kini tak lagi sesuai dengan yang di harapkan
Jeritan demi jeritan kian menghiassi telinga karena
rupiah
Rupiah penyebab segala permasalahan ekonomi
Sampai-sampai nyawapun jadi taruhan hanya demi mengais rupiah
Seribu dua ribu nyawa melayang ditepi tepi jurang
Malang nian nasib negeri ini yang terus menerus di bodohi
oleh rupiah
Mata uang kertas sebagai simbol penjajahan
Semakin dalam mencengkram dan terus menghujam
Pengarang : Edi Surya Nurrohim
0 komentar:
Post a Comment
Diharap untuk berkomentar menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung SARA dsb...